8 January 2012

Posted by RYAN ATMOJO |
Untuk Anda yang pecinta sepakbola serta ingin tahu seberapa menggiurkannya menginvestasikan diri Anda sebagai pemain sepakbola di kancah dunia, mungkin ada baiknya Anda berkeliling bersama kami untuk melihat sepuluh transfer termahal dalam jangka 2000-2010 berikut ini.

1. Cristiano Ronaldo (MU ke Real Madrid, 2009, 80 juta Euro)
Hanya untuk memboyong CR9, Real Madrid harus menguras uang mereka hingga 80 juta Euro.

2. Kaka (AC Milan ke Real Madrid, 2009, 56 juta Euro)
Rasanya cukup luar biasa dapat menghadirkan Kaka bergabung di Real Madrid, mengingat di tahun yang sama Ronaldo juga diboyong menuju Santiago Bernabeu.

3. Zenedine Zidane (Inter Milan ke Real Madrid, 2001, 45,62 juta Euro)
Cukup luar biasa melihat kiprah Real Madrid yang berprestasi yang diisi sekumpulan materi pemain terbaik dunia, termasuk Zenedine Zidane.

4. Luis Figo (Barcelona ke Real Madrid, 2000, 37 juta Euro)
Kembali ke sepuluh tahun yang lalu, nampaknya Real Madrid sudah gemar melakukan investasi yang besar untuk menunjang prestasinya, Luis Figo adalah buktinya.

5. Hernan Crespo (Parma ke Lazio, 2000, 35,5 juta Euro)
Pemain Argentina yang merumput di Parma diboyong dengan mahal pada masa itu untuk membela Lazio.

6. Gianluigi Buffon (Parma ke Juventus, 2001, 32,6 juta Euro)
Setelah melepas Hernan Crespo dengan harga yang cukup mahal, Parma kembali melepas pemain terbaiknnya Gianluigi Buffon untuk membela Juventus dengan harga yang pantas.

7. Robinho (Real Madrid ke Manchester City, 2008, 32,5 juta Euro)
Perpindahan Robinho dari Real Madrid ke Manchester City masih menjadi transfer termahal ke dalam Premier League.

8. Dimitar Berbatov (Tottenham ke MU, 2008, 30,75 juta Euro)
Pemain terbaik dari Bulagaria ini nampaknya berhasil mencuri perhatian MU dan mendapatkan harga yang tinggi.

9. Andriy Shevchenko (AC Milan ke Chelsea, 2006, 30 juta Euro)
Pemain Ukraina yang juga merupakan salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola Eropa ini merupakan investasi yang layak dilakukan oleh klub Chelsea.

10. Rio Ferdinand (Leeds ke MU, 2002, 29,1 juta Euro)
Selain Real Madrid, MU adalah salah satu klub yang berani berinvestasi dengan harrga yang tinggi pada pemain-pemainnya.

Selain ke sepuluh pemain tersebut, masih terdapat satu pemain dengan harga yang tinggi, Cristian Vieri yang berpindah dari Lazio ke Inter Milan dengan harga transfer 32 juta Euro pada tahun 1999. Setelah membaca investasi para pemain bola untuk mendedikasikan dirinya pada sepakbola rasanya tidak salah jika sepakbola menjadi jenjang karir yang menjanjikan.
Posted by RYAN ATMOJO |

Komisi I Bidang Pertahanan DPR RI menyetujui pembelian 6 unit pesawat tempur baru jenis F-16 Block 52 senilai Rp3,8 triliun. Wakil Ketua Komisi I, Tubagus Hasanuddin, menyatakan bahwa pesawat tempur RI perlu direvitalisasi.

“Meski kita memiliki beberapa skuadron pesawat tempur, tapi pesawat tempur kita memang sudah tua. Harus ada penggantinya. Pesawat kan harus mengikuti perkembangan zaman,” kata Hasanuddin dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Minggu 25 September 2011.

Menurutnya, beberapa jenis pesawat tempur RI sudah harus diperbarui, seperti F5 untuk bantuan dekat tembakan ke darat, dan Hawk untuk melakukan patroli. Untuk itu, ujar Hasanuddin, DPR dan pemerintah sudah sepakat untuk menganggarkan sejumlah dana.

“Anggaran sudah disiapkan. Kami sudah memprogram pembelian F-16 Block 52. Pesawat sekelas itu sudah cukup canggih,” tutur politisi PDIP itu. Sebelumnya, anggota Komisi I Tjahjo Kumolo menjelaskan, F-16 Block 52 dipilih karena kemampuannya yang memadai. “Kehadirannya memiliki efek getar dan daya tangkal yang cukup,” kata Tjahjo.

Namun, terang Hasanuddin, RI belum langsung memutuskan untuk mendatangkan F-16 Block 52, karena mendadak ada tawaran lain dari Amerika Serikat. “AS tiba-tiba menawarkan hibah pesawat F-16 grounded. Jadi pemerintah dan DPR masih membahas, apakah tetap akan membeli pesawat tempur baru, atau menerima tawaran hibah dari AS itu,” papar Hasanuddin.

Ia sendiri menilai, pembelian pesawat tempur baru lebih banyak manfaat dan keuntungannya bagi RI. Pasalnya, pesawat baru memiliki daya tahan lebih lama ketimbang pesawat grounded. “Pesawat baru bisa 30 tahun umurnya. Tapi pesawat grounded cuma 12 tahun,” kata Hasanuddin.

“Lagipula, pesawat hibah yang ditawarkan AS itu secara terbuka justru disimpan dan ditongkrongkan AS begitu saja seperti rongsokan di Gurun Arizona. Apa kita mau yang seperti itu?” ujar Hasanuddin. Lebih lanjut, ia menyatakan, biaya upgrade pesawat grounded bisa lebih mahal daripada membeli pesawat baru.

Hasanuddin menjelaskan, bila Indonesia menerima tawaran hibah dari AS, maka Indonesia akan mendapatkan 24 unit pesawat grounded. Sementara bila membeli yang baru, Indonesia hanya akan memperoleh 6 unit pesawat. “Tapi pesawat hibah adalah jenis Block 32 yang lebih rendah dari Block 52 yang sudah canggih,”
Posted by RYAN ATMOJO |
Ada anekdot yang layak untuk di cermati, ceritanya begini ada sebuah bangsa di Afrika yang mengekspor besi ke 3 negara tujuan, yaitu ke Jerman, Jepang dan Indonesia. Di Jerman besi tersebut diubahnya menjadi mobil mewah sekelas Marcedes Benz, sedangkan di Jepang besi tersebut dibuat menjadi bahan-bahan elektronik yang canggih. Lalu terakhir di Indonesia besi tersebut dibuat menjadi cangkul, celurit atau alat pertanian sederhana. Ini bicara soal mental, bangsa Jerman dan Jepang bermental teknologi dan berpikir untuk masa depan yang besar sedangkan bangsa Indonesia masih bermental kerdil, besi yang di anugrakan Tuhan hanya dijadikan alat-alat sederhana. Cerita diatas merupakan anekdot dari bapak teknologi kita, Prof. Dr. BJ. Habibie.
Diatas sekedar ilustrasi, betapa mental bangsa kita perlu di refresh kembali. Kesadaran untuk menghadirkan sebuah mobil nasional dengan berbasis lokal sudah dirintis oleh pemerintah daerah Sulawesi Selatan beberapa waktu yang lalu, mendahului munculnya mobil Kiat Esemka. Bedanya mobil lokal yang diberi nama Moko ini kalah populer dengan mobil buatan pelajar Kiat Esemka. Moko sendiri merupakan singkatan dari Mobil Toko, awalnya mobil ini memang diperuntukkan untuk kendaraan murah di pedesaan dan kenadaraan perkotaan yang murah meriah. Dibanding harga Kiat Esemka yang sekitar 90 juta rupiah harga MOKO lebih murah sekitar Rp.57.000.000 atau 57 juta rupiah
Lalu apa sebab Moko tidak seheboh Kiat Esemka ??? dalam teori penjualan ada 5 fakor M yang perlu diperhatikan yaitu Man (Manusia), bicara SDM tenaga yang merakit Moko tidak kalah bahkan lebih unggul dari pelajar SMK, Moko dirakit oleh mahasiswa dari Unhas. M kedua adalah Money, secara permodalan Pemprov yang merupakan embrio mobil ini telah menganggarkan duit rakyat sebanyak 2,5 milyar untuk 50 unit. Jadi dari segi modal Moko lebih unggul. M ketiga adalah Market (Pasar), soal pasar Moko dan Kiat Esemka berimbang, Moko unggul diharga yang lebih murah sedangkan Kiat Esemka unggul di rancang mobil yang bagus. M keempat adalah Media, nah disini letak keunggulan mobil rakitan pelajar SMK. Moko yang dibidani pemprov kalah promosi oleh KIAT Esemka, tentu penyebabnya karena mental birokrat di jajaran pemrov yang tidak peka terhadap media dan promosi. M terakhir adalah Marketing, yaitu tenaga pemasaran. Lagi-lagi Moko kalah kelas, mobil Kiat Esemka telah dipakai oleh pejabat sekelas walikota, sedangkan Moko masih diparkir manis di rumah jabatan Gubernur Sulsel.
Sudah terjawab Moko tenggelam karena faktor media dan marketing. Saya ingat dulu bagaimana jeniusnya Habibie bersama krunya di IPTN bisa merakit pesawat sekelas CN 235  tapi yang terjadi beberapa tahun kemudian perusahaan pembuatan CN 235 gulung tikar, biaya operasional tinggi sedangkan pemasukan sedikit. IPTN merupakan sekumpulan orang-orang jago merakit tapi tidak andal menjual (marketing), padahal marketing merupakan faktor kunci keberhasilan. Hingga muncul plesetan terhadap nama Habibie yaitu hanya bisa bikin. Berkaca pada Singapura tidak punya industri yang hebat tapi negeri kecil ini jago dalam pemasaran, maka jangan heran jika pasien kita yang cuman kena bisul mesti berobat ke Singapura, karena Singapura pandai menjual keunggulan mereka.
Rasanya tidak sulit untuk menghadirkan sebuah mobil nasional seperti Moko, Kiat Esemka, GEA atau Tawon. Yang berat adalah bagaimana mobil ini bisa laku di pasaran dan bisa survive. Jadi mesti ada multidisiplin ilmu dari enggineer, marketing, akunting, hukum hingga SDM untuk bersama membesarkan embrio mobil nasional ini. Kita tidak ingin Kiat Esemka, Moko, GEA atau Tawon bernasib sama dengan mobil Timor.
Posted by RYAN ATMOJO |

Tarif kereta api ekonomi batal naik. Rencana kenaikan harga tiket kereta ekonomi yang sedianya akan diberlakukan mulai Sabtu 8 januari 2011 berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 tahun 2010, tentang penyesuaian tarif kereta api ekonomi ini ditunda hingga waktu yang tidak bisa ditentukan. Mawan Nofianto, Kepala Stasiun Kereta Api Blitar saat dikonfirmasi di kantornya Selasa (11/1) mengatakan, pasca ditetapkannya kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi per 8 Januari 2011 lalu, pihak stasiun kereta api Blitar mendapat telegram tentang penundaan kenaikan tarif kereta api ekonomi, sampai menunggu perkembangan informasi lebih lanjut. Hingga kini, pihak stasiun kereta api Blitar kembali memberlakukan tarif kereta api yang lama.
Dengan pembatalan kenaikan tarif kereta api tersebut, maka tarif lama tetap diberlakukan, seperti tarif Rapi Dhoho dari Blitar, tujuan Tulungagung, Kediri, Kertosono Rp. 4.000. Sedangkan dari Blitar ke Jombang–Mojokerto– Krian–Wonokromo-Surabaya kembali seperti harga sebelumnya, Rp. 5.500 dari rencana yang dinaikkan sebesar Rp. 7.000. Sedangkan untuk harga tiket kereta api Penataran tujuan Kesamben–Kepanjen– Malang-Lawang Rp. 4.000 dari rencana tarif Rp. 5.000. Sementara itu, untuk jurusan Sidoarjo Wonokrom-Surabaya dengan tarif Rp. 5.500 dari rencana kenaikan Rp. 7.000. Sedangkan, harga tiket kereta api matarmaja ekonomi jarak jauh untuk jurusan Madiun – Solo–Jebres–Semarang–Pekalongan-Tegal harga tiket dari yang semula direncanakan Rp. 41.000 kembali ke harga semula Rp. 37.000.

Posted by RYAN ATMOJO |
Kebijakan pemerintah tentang penerapan pembatasan subsidi BBM untuk kalangan mobil di atas tahun 2005 ditanggapi dingin oleh pelaku usaha mobil bekas. Penerapan kebijakan untuk pengharusan pada mobil diatas 2005 harus menggunakan pertamak harus ditinjau ulang. Ini mengingat kondisi riil yang ada di lapangan khususnya di daerah Ponorogo berapa pompa bensin yang menyedikana pertamak. Bila ini benar direalisasikan pada januari 2011. maka pasti terjadi banyak kekacauan karena belum siapnya faktor pendukung.
Ini baru di ponorogo saja belum lagi di daerah yang lebih sulit dalam hal medan dan kondisi misalnya untuk luar jawa tentu lebih memprihatinkan. Kita bayangkan saja bagaimana repotnya mereka yang mempunyai mobil untuk yang berdomisili jauh dari lokasi pompa bensi pertamak. Tentu sangat menyulitkan. Ujar anang yang juga pelaku bisnis mobil bekas di Ponorogo.
Ditambahkan olehnya “Ini tentu butuh prasarana pendukung yang tidak bisa secara instan saja bisa terpenuhi. Toh konstruksi dan fasilitas yang diberlakukan kepada pompa bensin pertamax tentu berbeda dengan pompa bensin biasa. Mempersiapkan infrastrukur pelengkap penunjang kepada sarana dan prasarana yang memadai seharusnya lebih didahulukan dari pada penerapan yang mempuyai latar belakang hanya kebijakan populis sesaat.
Anang berargumen “ Kesalahan sebenarnya juga pada pemerintah, yang ada kita ini terlalu liberalis bebas tidak ada aturan. Kepemilikan kendaraan bermotor, yang punya banyak uang denga seenaknya saja membeli motor kalau motor sudah banyak mobil juga makin banyak. Tidak ada kebijakan pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor ini menjadi biang keladi akan kebingungan pemerintah dalam menghadapi regulasi baik itu berupa konsumsi BBM yang makin meningkat sarana jalan yang maik sempit dengan banyaknya kendaraan, juga masalah lain yang mengikut dibelakangnya”.
“Kita selalu dihadapkan pada kelangkaan BBM untuk memulai isu menaikan atau merubah kebijakan yang berkaitan denga masyarakat ini tentu sangat meresahkan. Seharusnya pemerintah transparan terbuka saja bila ingin mengambil kebijakan yang tidak populis ini. Penyadaran pada masyarakat tentang kondisi ekonomi negara atau karena pengalihan akan subisidi pada bidang lain sebenarnya perlu disosialisasikan lebih sehingga masyarakat bisa mafhum” tamahnya.
Pria pemilik show room Purnama ini menyatakan, ” Kita sih enjoy aja akan kenaikan BBM apabila itu memang diterapkan, tapi harus diimbangi dengan penambahan anggaran pada bidang lain. Kalau pengalihan memang dialihkan kepada pemberdayaan dan membantu masyarakat dan pendidikan mengapa itu tidak dilakukan. Toh itu juga kemaslahatan kita.”.
Ketidak percayaan masyarakat ini sebenranya lebih karena pengaruh dari kucing-kucingannya aparatur negara dalam memngeola keuangan dari pengalihan subsidi ini.
Mereka yang berpangkat pada posisi mapan semakin terfasilitasi dengan keberadaan dari kebijakan sedangkan masyarakat miskin semakin tersudut ke jurang kemiskinan yang lebih dalam.
Ketika dikonfirmasi tentang prospek penjualan mobil bekas pada kendaraan yang berbahan bakar bensin. Anang membantah dengan keras ini berimbas pada nilai transaksi jual beli. Sekarang memang ada wacana atau isu mengenai pengalihan peminat mobil dari yang bensin ke mobil solar. Ini hanya isu sesaat ini hanya pengaruh dari para pemain dilapangan untuk mengatur harga sebenarnya tidak ada pengaruhnya. Kenaikan harga BBM pembatasan BBM bersubsidi sudah merupakan isu biasa. Hanya pelaku usaha yang gegabah akhrirnya ketakutan untuk melepas mobil bensin dan menaikan harga pada mobil solar ujarnya.
.
Saya tetap optimis mengenai permasalahan BBM yang langka maupun regulasi kebijakan yang berubah ini akan mempengaruhi pasar mobil. Sikap menunggu sampai keadaan aman terkendali maupun merubah orientasi sikap untuk beramai-ramai ke mobil solar hanya sesaat. Dan sekali lagi ini hanya isu dari para pemain dalam bisnis mobil yang tidak bisa di anut begitu saja.

6 January 2012

Posted by RYAN ATMOJO |
Memajukan koperasi ditinjau dari manajemen SDA dan SDM


Ada beberapa cara untuk memajukan Koperasi di Indonesia, seperti :
  1. Harus ada Sumber Daya Manusia yang dapat mengacu pada visi dan misi koperasi serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia dengan pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah, kemampuan penggunaan teknologi, terutama internet dan komputer, kelancaran berbahasa asing terutama bahasa inggris serta keterampilan manajerial menjadi syarat utama bagi para pemilik dan tim manajemen koperasi.   Kelancaran berbahasa asing terutama sangat dibutuhkan pada saat bernegosiasi dengan buyers dari luar negeri. Tim manajemen sangat berperan dalam memajukan daerahnya melalui keberhasilan mengolah dan memasarkan SDA daerahnya melalui repositioning koperasi.  Pelatihan-pelatihan bagi setiap anggota koperasi pun diperlukan guna meningkatkan kwalitas dan kinerja kerja para anggota koperasi dan menambah pemahaman agar koperasi tersebut dapat terus berkembang
  2. Meningkatkan anggaran modal bagi koperasi di Indonesia guna meningkatkan Mutu dan Kualitas kegiatan perkoperasian.
  3. Sarana dan Prasarana yang menunjang diperlukan terutama dalam sistem informasi dan telekomunikasi yang memudahkan koperasi tersebut mengembangkan usahanya lebih meluas dan berkemban
  4. Targeting Sesuai dengan strategi focus yang dilakukan oleh koperasi, maka targeting koperasi adalah pemasaran terpusat (concentrated marketing), yaitu merangkul bagian pasar yang luas dari satu atau sedikit segmen pasar dari pada memperoleh bagian pasar yang luas
  5. Positioning  koperasi lebih ditekankan pada manfaat yang diperoleh masyarakat dari
  6. koperasi yang dapat diperoleh melalui koperasi yang berbasis teknologi dan kualitas SDM (brainware management) Pembahan positioning dari koperasi yang diatur secara profesional akan memakan waktu cukup lama, karena repositioning juga menyangkut persepsi di benak konsumen.  Jika selama ini, koperasi dipandang sebelah mata oleh sebagian usahawan, kini saatnya koperasi membuktikan kompetensinya melalui kesiapan dan kemampuan berusaha dalam iklim otonomi daerah, sehingga maanfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas baik di Indonesia maupun dimanca negara.
  7. Segmentasi  utama dari repositioning koperasi adalah industri balk di Indonesia maupun dimanca negara. Konsumen jenis ini disebut Industrial customers, yaitu konsumen institusi yang membeli untuk menghasikan sesuatu. Konsumen ritel tetap dilayani, terutama untuk produk konsumsi, yaitu barang kebutuhan sehari-hari.
  8. Product yang ditawarkan oleh suatu koperasi haruslah produk yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk lain, dengan demikian konsumen pun akan merasa terpuaskan akan product yang ditawarkan oleh koperasi tersebut.
Selain itu koperasi juga harus memberikan inovasi yang dapat mengangkat daya saing koperasi itu sendiri. Dengan adanya inovasi-inovasi baru diharapkan suatu koperasi akan menjadi lebih menarik dan dapat mengajak anggota koperasi lebih aktif berkoperasi.
Keaktifan para anggota koperasi turut mempengaruhi produktifitas dan kinerja koperasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Contohnya semakin banyak anggota untuk bertransaksi dikoperasi maka akan membuat anggota lebih aktif untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan perkoperasian sehingga dapat meningkatkan taraf hidup anggotannya.
Koperasi sebagai salah satu bentuk ekonomi Indonesia dianggap paling berperan dalam memajukan kondisi suatu daerah, dengan berjalannya suatu koperasi secara efektif maka akan memajukan pula kondisi ekonomi suatu daerah. Dengan cara-cara yang sudah saya sebutkan yang harus dibenahi baik dari permodalan, SDM, penerapan teknologi, kemampuan menajerial maupun kegiatan operasionalnya sehingga menjadikan koperasi sebagai suatu bentuk usaha yang berbasis teknologi dan kualitas SDM (brain ware management) dengan mengacu pada persaingan global dan memiliki tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerahnya.
Ada beberapa cara untuk memajukan Koperasi di Indonesia, seperti :
  1. Harus ada Sumber Daya Manusia yang dapat mengacu pada visi dan misi koperasi serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia dengan pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah, kemampuan penggunaan teknologi, terutama internet dan komputer, kelancaran berbahasa asing terutama bahasa inggris serta keterampilan manajerial menjadi syarat utama bagi para pemilik dan tim manajemen koperasi.   Kelancaran berbahasa asing terutama sangat dibutuhkan pada saat bernegosiasi dengan buyers dari luar negeri. Tim manajemen sangat berperan dalam memajukan daerahnya melalui keberhasilan mengolah dan memasarkan SDA daerahnya melalui repositioning koperasi.  Pelatihan-pelatihan bagi setiap anggota koperasi pun diperlukan guna meningkatkan kwalitas dan kinerja kerja para anggota koperasi dan menambah pemahaman agar koperasi tersebut dapat terus berkembang
  2. Meningkatkan anggaran modal bagi koperasi di Indonesia guna meningkatkan Mutu dan Kualitas kegiatan perkoperasian.
  3. Sarana dan Prasarana yang menunjang diperlukan terutama dalam sistem informasi dan telekomunikasi yang memudahkan koperasi tersebut mengembangkan usahanya lebih meluas dan berkemban
  4. Targeting Sesuai dengan strategi focus yang dilakukan oleh koperasi, maka targeting koperasi adalah pemasaran terpusat (concentrated marketing), yaitu merangkul bagian pasar yang luas dari satu atau sedikit segmen pasar dari pada memperoleh bagian pasar yang luas
  5. Positioning  koperasi lebih ditekankan pada manfaat yang diperoleh masyarakat dari koperasi yang dapat diperoleh melalui koperasi yang berbasis teknologi dan kualitas SDM (brainware management) Pembahan positioning dari koperasi yang diatur secara profesional akan memakan waktu cukup lama, karena repositioning juga menyangkut persepsi di benak konsumen.  Jika selama ini, koperasi dipandang sebelah mata oleh sebagian usahawan, kini saatnya koperasi membuktikan kompetensinya melalui kesiapan dan kemampuan berusaha dalam iklim otonomi daerah, sehingga maanfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas baik di Indonesia maupun dimanca negara.
  6. Segmentasi  utama dari repositioning koperasi adalah industri balk di Indonesia maupun dimanca negara. Konsumen jenis ini disebut Industrial customers, yaitu konsumen institusi yang membeli untuk menghasikan sesuatu. Konsumen ritel tetap dilayani, terutama untuk produk konsumsi, yaitu barang kebutuhan sehari-hari.
  7. Product yang ditawarkan oleh suatu koperasi haruslah produk yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk lain, dengan demikian konsumen pun akan merasa terpuaskan akan product yang ditawarkan oleh koperasi tersebut.
Selain itu koperasi juga harus memberikan inovasi yang dapat mengangkat daya saing koperasi itu sendiri. Dengan adanya inovasi-inovasi baru diharapkan suatu koperasi akan menjadi lebih menarik dan dapat mengajak anggota koperasi lebih aktif berkoperasi.
Keaktifan para anggota koperasi turut mempengaruhi produktifitas dan kinerja koperasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Contohnya semakin banyak anggota untuk bertransaksi dikoperasi maka akan membuat anggota lebih aktif untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan perkoperasian sehingga dapat meningkatkan taraf hidup anggotannya.
Koperasi sebagai salah satu bentuk ekonomi Indonesia dianggap paling berperan dalam memajukan kondisi suatu daerah, dengan berjalannya suatu koperasi secara efektif maka akan memajukan pula kondisi ekonomi suatu daerah. Dengan cara-cara yang sudah saya sebutkan yang harus dibenahi baik dari permodalan, SDM, penerapan teknologi, kemampuan menajerial maupun kegiatan operasionalnya sehingga menjadikan koperasi sebagai suatu bentuk usaha yang berbasis teknologi dan kualitas SDM (brain ware management) dengan mengacu pada persaingan global dan memiliki tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerahnya.
Ada beberapa cara untuk memajukan Koperasi di Indonesia, seperti :
  1. Harus ada Sumber Daya Manusia yang dapat mengacu pada visi dan misi koperasi serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia dengan pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah, kemampuan penggunaan teknologi, terutama internet dan komputer, kelancaran berbahasa asing terutama bahasa inggris serta keterampilan manajerial menjadi syarat utama bagi para pemilik dan tim manajemen koperasi.   Kelancaran berbahasa asing terutama sangat dibutuhkan pada saat bernegosiasi dengan buyers dari luar negeri. Tim manajemen sangat berperan dalam memajukan daerahnya melalui keberhasilan mengolah dan memasarkan SDA daerahnya melalui repositioning koperasi.  Pelatihan-pelatihan bagi setiap anggota koperasi pun diperlukan guna meningkatkan kwalitas dan kinerja kerja para anggota koperasi dan menambah pemahaman agar koperasi tersebut dapat terus berkembang
  2. Meningkatkan anggaran modal bagi koperasi di Indonesia guna meningkatkan Mutu dan Kualitas kegiatan perkoperasian.
  3. Sarana dan Prasarana yang menunjang diperlukan terutama dalam sistem informasi dan telekomunikasi yang memudahkan koperasi tersebut mengembangkan usahanya lebih meluas dan berkemban
  4. Targeting Sesuai dengan strategi focus yang dilakukan oleh koperasi, maka targeting koperasi adalah pemasaran terpusat (concentrated marketing), yaitu merangkul bagian pasar yang luas dari satu atau sedikit segmen pasar dari pada memperoleh bagian pasar yang luas
  5. Positioning  koperasi lebih ditekankan pada manfaat yang diperoleh masyarakat dari koperasi yang dapat diperoleh melalui koperasi yang berbasis teknologi dan kualitas SDM (brainware management) Pembahan positioning dari koperasi yang diatur secara profesional akan memakan waktu cukup lama, karena repositioning juga menyangkut persepsi di benak konsumen.  Jika selama ini, koperasi dipandang sebelah mata oleh sebagian usahawan, kini saatnya koperasi membuktikan kompetensinya melalui kesiapan dan kemampuan berusaha dalam iklim otonomi daerah, sehingga maanfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas baik di Indonesia maupun dimanca negara.
  6. Segmentasi  utama dari repositioning koperasi adalah industri balk di Indonesia maupun dimanca negara. Konsumen jenis ini disebut Industrial customers, yaitu konsumen institusi yang membeli untuk menghasikan sesuatu. Konsumen ritel tetap dilayani, terutama untuk produk konsumsi, yaitu barang kebutuhan sehari-hari.
  7. Product yang ditawarkan oleh suatu koperasi haruslah produk yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk lain, dengan demikian konsumen pun akan merasa terpuaskan akan product yang ditawarkan oleh koperasi tersebut.
Posted by RYAN ATMOJO |

Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit untuk Berkembang ?

koperasi sulit berkembang
Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit untuk Berkembang ?
Berdasarkan data Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jumlah Koperasi di Indonesia tercatat 103.000 unit lebih dengan keanggotaan mencapai 26.000.000 orang. Dengan data seperti ini maka seharusnya koperasi sudah dapat dikatakan sebagai salah satu sumber devisa negara serta dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, kenyataannya berbeda jauh. Banyak koperasi di Indonesia yang sulit untuk berkembang karena adanya beberapa faktor.  Faktor utamanya adalah ketidak mampuan koperasi menjalankan fungsi sebagai mana yang ‘dijanjikan’, serta banyak melakukan penyimpangan atau kegiatan lain yang mengecewakan masyarakat.  Kondisi ini telah menjadi sumber citra buruk koperasi secara keseluruhan.
Konflik kepentingan antara pemilik organisasi (yang seharusnya kepentingan pemiliklah yang mendominasi) dengan kepentingan mereka yang mengontrol atau mengelola organisasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan koperasi. Selain itu permodalan cukup mempengaruhi juga perkembangan suatu koperasi itu berjalan dengan baik.
Kenapa adanya Konflik ? Konflik tercipta saat ada pertentangan antar individu/kelompok, suatu koperasi tentu harus dipimpin oleh seseorang yang mampu membuat koperasi itu berkembang dan juga mampu untuk membuat masyarakat sadar berkoperasi serta dapat menjalankan dan berorganisasi dengan baik dalam koperasi tersebut. Dari konflik tersebut maka manajemen suatu koperasi bisa dikatakn buruk, baik dalam kepengurusan maupun dalam penanganan masalah itu sendiri.
Dalam segi permodalan, suatu koperasi tentu harus memiliki modal yang cukup untuk membangun koperasi tersebut serta menjalankan koperasi dengan manajemen yang tepat pula.  Suatu Koperasi di Indonesia yang kesulitan berkembang bias saja karena permodalannya lemah, dengan modal yang minim maka akan sulit untuk berproduksi sehingga hasil yang didapat juga akan minim pula.
Dalam hal meminjam uang di Bank, tingginya suku bunga bank membuat koperasi sulit berkembang. Dengan suku bunga yang tinggi, margin keuntungan menjadi sangat tipis, bahkan defisit. Koperasi sering kali kesulitan saat hendak menambah modal dari bank. Pasalnya, suku bunga yang ditawarkan perbankan sangat tinggi, antara 10-20% per tahun.
Selain itu Koperasi sulit berkembang diantara lain disebabkan oleh :
  • Kurangnya Promosi dan Sosialisasi
Promosi diperlukan agar masyarakat tahu tentang koperasi tersebut. Pemerintah dengan gencarnya melalui media massa mensosialisasikan Koperasi kepada masyarakat namun jika sosialisasi hanya dilakukan dengan media massa mungkin hanya akan “numpang lewat” saja. Memang benar dengan mensosialisasikan melalui media massa akan lebih efektif untuk masyarakat mengetahuinya, namun dengan sosialisasi secara langsung untuk terjun kelapangan akan lebih efektif karena penyampaian yang lebih mudah dipahami. Dalam masalah promosi barang yang dijual di suatu koperasi juga mengalami kendala seperti kurangnya promo yang ditawarkan dan kurang kreatifnya koperasi untuk mempromosikan sehingga minat masyarakat juga berkurang untuk dapat ikut serta dalam koperasi.
  • Kesadaran Masyarakat Untuk Berkoperasi Masih Lemah
Masyarakat masih sulit untuk sadar berkoperasi, terutama anak-anak muda. Kesadaran yang masih lemah tersebut bias disebabkan kurang menariknya koperasi di Indonesia untuk dijadikan sebagai suatu usaha bersama. Selain itu para pemuda-pemudi lebih sukamenghabiskan waktu di luar daripada melakukan kegiatan didalam koperasi karena bagi pemuda terkesan “Kuno”.
  • Harga Barang di Koperasi Lebih Mahal Dibandingkan Harga Pasar
Masyarakat jadi enggan untuk membeli barang dikoperasi karena harganya yang lebih mahal dibandingkan harga pasar. Bagi masyarakat Indonesia konsumen akan memilih untuk membeli suatu barang dengan harga yang murah dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan koperasi. Dengan enggannya masyarakat untuk bertransaksi di koperasi sudah pasti laba yang dihasilkan oleh koperasi-pun sedikit bahkan merugi sehingga perkembangan koperasi berjalan lamban bahkan tidak berjalan sama sekali.
  • Sulitnya Anggota Untuk Keluar dari Koperasi
Seorang anggota koperasi maupun pemilik koperasi akan sulit untuk melepaskan koperasi tersebut, kenapa ? Karena sulitnya menciptakan regenerasi dalam koperasi. Dengan sulitnya regenerasi maka seseorang akan merasa jenuh saat terlalu dalam posisi yang ia tempati namun saat ingin melepaskan jabatannya sulit untuk mendapatkan pengganti yang cocok yang bias mengembangkan koperasi tersebut lebih lanjut.
  •  Kurang Adanya Keterpaduan dan Konsistensi
Dengan kurang adanya keterpaduan dan Konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, maka program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya.
  •  Kurang Dirasakan Peran dan Manfaat Koperasi Bagi Anggota dan Masyarakat
Peran dan Manfaat koperasi belum dapat dirasakan oleh anggotanya serta masyarakat karena Koperasi belum mampu meyakinkan anggota serta masyarakat untuk berkoperasi dan kurang baiknya manajemen serta kejelasan dalam hal keanggotaan koperasi.
Hal-hal tersebut merupakan factor yang mempengaruhi mengapa Koperasi sulit untuk berkembang, maka setiap koperasi dibutuhkan untuk mengelola koperasi tersebut dengan benar yang sesuai dengan fungsinya sebagai koperasi agar dapat berjalan dengan baik